Equipment
Cameras
N/A
Housings
N/A
Strobes
N/A
Destinations
Destinations I've Dived
N/A
Destinations I want to Dive
N/A
# of Dive Trips Per Year
0 trips per year |
Hoki Amat
Washeth mengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun http://jogjamedia.co/ di masa lalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu nir mencukupi, & wajib melacak kembali sampai tahun 10000 SM baru ada cuaca tidak baik yang demikian. Washeth jua mengesampingkan kemungkinan tererosi sang angin, lantaran bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah nir mengalami erosi yg sama. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan antik tidak terdapat sepotong batu pun yg mengalami erosi yang parah seperti yg terjadi pada Sphinx.Profesor Universitas Boston, & ahli berdasarkan segi batuan erosi Robert S. pula putusan bulat dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialami Sphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai https://www.diigo.com/user/hokiamat dua meter lebih, sebagai akibatnya berliku-liku apabila ditinjau dari sudut luar, bagaikan gelombang, kentara sekali adalah bekas selesainya mengalami tiupan dan terpaan angin yg hebat selama ribuan tahun.Washeth & Robert S. jua menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno nir mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar pada atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit.apabila diamati secara keseluruhan, kita mampu menyimpulkan secara logis, bahwa dalam masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah terdapat sebuah budaya yg sangat maju, tetapi lantaran adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, & budaya yg sangat purba pada http://lajamjournal.org/index.php/lajam/comment/view/440/0/234255 saat itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan piramida dan Sphinx menggunakan memakai teknologi bangunan yg sempurna.
What I look for in a Dive Operator:
DIVE
Gallery
No galleries found. |